Minggu, 13 Agustus 2017

Pengertian Auditor Internal

Pengertian Auditor Internal

Pengertian Auditor Internal - Pengertian Audit Internal yaitu adalah aktivitas kontrol serta pengujian satu pernyataan, proses dari aktivitas yang dikerjakan oleh pihak berdiri sendiri manfaat memberi satu pendapat. Pihak yang melakukan auditing dimaksud dengan auditor. Pengertian auditing makin berkembang sesuai sama keperluan yang bertambah juga akan hasil proses auditing. 


Pengertian Audit Internal Menurut Beberapa Ahli 

Serta Guy (2002 : 5) sudah mendeskripsikan audit seperti berikut : 
Audit adalah satu sistem systematis yang dengan obyektif peroleh serta mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan pernyataan tentang aksi atau peristiwa ekonomi untuk menilainya tingkat keselarasan pada pernyataan itu serta persyaratan yang sudah diputuskan dan mengkomunikasikan akhirnya pada pihak-pihak yang mempunyai urusan. 

Diliat dari pengertian diatas, unsur perlu dalam proses auditing yaitu sistem pencapaian dan pengevaluasian bukti-bukti serta bebrapa persyaratan yang sudah diputuskan. Bukti-bukti yang didapat baik dari dalam perusahaan ataupun dari luar perusahaan dipakai sebagi bahan pelajari hingga hasil audit lebih objektif. Kriteria-kriteria yang diputuskan dipakai jadi tolak ukur auditor untuk memberi gagasannya yang lalu dituangkan kedalam laporan audit. Laporan audit mesti bisa berikan info pada beberapa pemakai juga akan tingkat keselarasan dari info itu dengan bebrapa persyaratan yang diputuskan. 

Bila diliat dari pihak yang lakukan kontrol, ada dua grup auditor yakni auditor internal serta auditor eksternal. Kedudukan serta tanggung jawab diantara ke-2 grup auditor itu begitu berlainan keduanya. Seseorang auditor internal bekerja pada perusahaan, instansi pemerintahan, atau perusahaan nirlaba, sedang auditor eksternal bekerja disuatu Kantor Akuntan Umum (KAP). Walau pihak yang lakukan internal audit adalah sisi dari organisasi yang diaudit tersebut, namun proses internal audit mesti tetaplah obyektif serta berdiri sendiri dari kesibukan yang diaudit. Auditor internal biasanya melapor pada manajer senior atau dewan direksi, sedang auditor eksternal cuma mempunyai susunan pelaporan yang terbatas pada kantor akuntan tempat auditor itu bekerja serta pihak ke-3 (creditor serta investor). 

Agar bisa mengerti serta lebih memperjelas pengertian internal audit dengan baik, di bawah ini juga akan diambil sebagian pengertian internal audit. Ikatan Auditor Internal (Institute of Internal Auditors – IIA) diambil oleh Messier (2005 : 514), mendefenisikan audit internal seperti berikut : 
Audit internal yaitu kesibukan berdiri sendiri, kepercayaan obyektif, serta konsultasi yang didesain untuk menaikkan nilai serta tingkatkan operasi organisasi. Audit internal ini menolong organisasi menjangkau maksudnya dengan lakukan pendekatan systematis serta disipilin untuk mengevaluasi serta tingkatkan dampaktifitas manajemen kemungkinan, pengendalian, serta sistem tata kelola. 
persyaratan operasi yang memuaskan sudah dipenuhi, 
sumber daya sudah dipakai dengan efektif serta ekonomis, dan 
maksud organisasi sudah diraih dengan efisien --semua dikerjakan dengan maksud untuk ditanyakan dengan manajemen serta menolong anggota organisasi dalam menggerakkan tanggung jawabnya dengan efisien. 
Pengertian ini bukan sekedar meliputi peran serta maksud auditor internal, namun juga mengakomodasikan peluang serta tanggung jawab. Pengertian itu juga menggabungkan beberapa kriteria penting yang berada di Standard serta menangkap lingkup yang luas dari auditor internal moderen yang lebih mengutamakan pada menambahkan nilai serta segalanya yang terkait dengan resiko, tata kelola, serta kontrol. 
Pengertian beda menurut Sukrisno (2004 : 221) tentang internal audit seperti berikut : 
Internal audit yaitu kontrol yang dikerjakan oleh sisi internal audit perusahaan, baik pada neraca keuangan serta catatan akuntansi perusahaan, ataupun ketaatan pada kebijakan manajemen puncak yang sudah ditetapkan serta ketaatan pada ketentuan pemerintah serta beberapa ketetapan dari ikatan profesi yang berlaku. 
Peranan serta Maksud Internal Audit 

Perusahaan perkebunan mempunyai kedudukan yang perlu dalam perekonomian serta pembangunan, jadi peranan internal audit jadi makin perlu. Pada umumnya bisa disebutkan kalau peranan internal audit untuk manajemen perusahaan yaitu untuk menanggung proses operasional yang sesuai sama beberapa ketetapan yang berlaku. 

Didalam perusahaan, internal audit adalah peranan staff, hingga tidak mempunyai wewenang untuk segera berikan perintah pada pegawai, juga tidak dibenarkan untuk lakukan beberapa pekerjaan operasional dalam perusahaan yang sifatnya diluar aktivitas kontrol. 

Audit internal ikut serta dalam penuhi keperluan manajemen, serta staf audit yang paling efisien menempatkan maksud manajemen serta organisasi diatas gagasan serta kesibukan mereka. Maksud-tujuan audit sesuai dengan maksud manajemen, hingga auditor internal tersebut ada dalam tempat untuk hasilkan nilai teratas pada beberapa hal yang dipandang manajemen paling perlu untuk keberhasilan organisasi. 

Perumusan peranan internal audit dalam perusahaan umumnya menyangkut system pengendalian manajemen, ketaatan, pengungkapan penyimpangan, efisiensi serta dampaktivitas, manajemen resiko, serta sistem tata kelola (good corporate governance). 

Peranan internal audit jadi makin perlu searah dengan makin kompleksnya operasional perusahaan. Manajemen mustahil bisa mengawasi semua aktivitas operasional perusahaan, karenanya manajemen begitu terbantu oleh peranan internal audit untuk melindungi efisiensi serta dampaktivitas aktivitas. 

Maksud kontrol yang dikerjakan oleh internal auditor yaitu untuk menolong semuanya pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melakukan tanggung jawabnya dengan memberi analisis, penilaian, anjuran serta komentar tentang aktivitas yang diperiksanya. Untuk menjangkau maksud itu, internal auditor mesti lakukan beberapa aktivitas tersebut : 
meneliti serta menilainya kebaikan, mencukupi tidaknya serta aplikasi dari system pengendalian manajemen, pengendalian intern, serta pengendalian operasional yang lain dan meningkatkan pengendalian yang efisien dengan cost yang tidaklah terlalu mahal 
meyakinkan ketaatan pada kebijakan, gagasan serta prosedur-prosedur yang sudah diputuskan oleh manajemen 
meyakinkan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan serta dilindungi dari peluang terjadinya semua bentuk pencurian, kecurangan serta penyalahgunaan 
meyakinkan kalau pengelolaan data yang diperkembang dalam organisasi bisa dipercaya 
menilainya kualitas pekerjaan tiap-tiap sisi dalam melakukan pekerjaan yang didapatkan dari manajemen. 
merekomendasikan perbaikan-perbaikan operasional dalam rencana tingkatkan efisiensi serta dampaktivitas. 


Banyak hal yang butuh di perhatikan oleh manajemen supaya internal audit bisa terwujud efisien dalam menolong manajemen dengan memberi analisis, penilaian, serta anjuran tentang aktivitas yang diperiksanya yaitu : 
Internal audit department mesti memiliki kedudukan berdiri sendiri dalam organisasi perusahaan, yakni tidak ikut serta dalam aktivitas operasional yang diperiksanya. 
Internal audit department mesti memiliki uraian pekerjaan tertulis yang pasti hingga bisa ketahui pekerjaan, wewenang serta tanggung jawabnya. 
Internal audit department mesti juga mempunyai internal audit manual yang bermanfaat untuk : 
menghindar berlangsung penyimpangan proses tugas 
memastikan standard untuk mengukur serta tingkatkan performance 
berikan kepercayaan kalau hasil akhir internal audit department sudah sesuai sama requirement kepala internal audit 
Mesti ada support kuat dari top management pada Internal audit department, support itu bisa berbentuk : 
peletakan Internal audit department dalam tempat yang independen 
peletakan audit staf dengan upah yang menarik 
penyediaan saat yang cukup dari top manajemen untuk membaca, dengarkan serta pelajari laporan–laporan Internal audit department serta respon yang cepat serta tegas pada bebrapa anjuran perbaikan yang diserahkan 
Internal audit department mesti mempunyai sumber daya yang profesional, capable, dapat berlaku objective serta memiliki integritas dan kesetiaan yang tinggi. 
Internal audit department mesti bisa bekerja bersama dengan akuntan umum. 


Kerja hasil unit audit intern dapat percepat serta memudahkan proses pekerjaan akuntan umum. 

Peranan audit internal yakni lakukan pelajari serta memberi peran pada penambahan sistem pengelolaan resiko, pengendalian, serta governance, dengan pendekatan yang systematis, teratur serta menyeluruh. Arti dari pernyataan itu yakni audit internal menolong organisasi lewat cara mengidentifikasi serta mengevaluasi kemungkinan penting serta memberi peran pada penambahan pengelolaan resiko serta system manajemen kualitas. Berdasar pada hasil penilaian resiko itu, peranan audit internal mengevaluasi kecukupan serta dampaktifitas system manajemen kualitas, yang meliputi governance, aktivitas operasi, serta system info organisasi. 

Independensi Internal Audit 

Satu diantara hal yang perlu di perhatikan supaya satu perusahaan bisa mempunyai departemen audit internal yang efisien yaitu departemen audit internal itu mesti memiliki kedudukan yang berdiri sendiri dalam organisasi perusahaan. 

Sukrisno (2004 : 227), menyampaikan kalau independensi internal auditor diantaranya bergantung pada : 
Kedudukan Internal Audit Department (IAD) itu dalam organisasi perusahaan, tujuannya pada siapa IAD bertanggungjawab. 
Apakah IAD dilibatkan dalam aktivitas operasional. 
Pengertian Audit Internal 

Bila menginginkan berdiri sendiri, departemen audit internal tidak bisa ikut serta dalam aktivitas operasional perusahaan. Umpamanya tidak bisa turut dan dalam aktivitas penjualan serta pemasaran, pengaturan system akuntansi, sistem pencatatan transaksi, serta pengaturan neraca keuangan perusahaan. 

Kedudukan departemen internal audit didalam perusahaan juga akan memastikan tingkat kebebasannya dalam menggerakkan pekerjaan jadi auditor. Kedudukan maupun status departemen audit internal dalam satu organisasi perusahaan memiliki dampak pada luasnya aktivitas dan tingkat independensinya di dalam menggerakkan tugasnya jadi pemeriksa. Jadi status organisasi dari departemen audit internal mesti cukup agar bisa merampungkan tanggung jawab audit. 

Departemen audit internal hanya juga akan seefektif seperti yang dikehendaki manajemennya bila ia bebas dari beberapa kesibukan yang diauditnya. Hal semacam ini cuma akan terwujud apabila departemen audit internal memiliki kedudukan yang sangat mungkin baginya untuk meningkatkan sikap independennya pada bebrapa sisi beda yang perlu diperiksanya. Untuk menjangkau kondisi begini, jadi auditor internal mesti peroleh support dari pihak manajemen serta dewan komisaris. 

Ada alternatif kedudukan internal auditor dalam perusahaan yakni seperti berikut : 
Internal auditor ada dibawah direktur keuangan. 
Internal auditor ada dibawah direktur paling utama yang disebut staf dari direktur paling utama. 
Internal auditor adalah staf dewan komisaris. 


Kedudukan seseorang internal auditor juga tidak mempunyai wewenang segera pada tingkatan manajemen didalam organisasi perusahaan, terkecuali pihak yang memanglah ada di bawahnya dalam unit kerja internal audit tersebut. 

Internal audit yang berdiri sendiri tidak dibolehkan untuk ikut serta dalam aktivitas operasional perusahaan terlebih aktivitas yang diperiksanya. Susah untuk seseorang auditor untuk memberi penilaian yang objektif serta berdiri sendiri jika nyatanya ia ikut serta dalam aktivitas yang diperiksanya. 

Jadi penilai berdiri sendiri mengenai peran system manajemen kualitas perusahaan, internal audit cuma menyesuaikan diri jadi narasumber dalam pembuatan rencana system manajemen kualitas. Pihak yang bertanggungjawab penuh dalam perancangan serta implementasi system manajemen kualitas yaitu manajemen serta direksi. Dengan hal tersebut penilaian internal audit pada system manajemen kualitas tetaplah berdiri sendiri serta objektif, tanpa ada ikut serta segera dalam perencanaannya. 

tugas seorang auditor


Laporan Internal Audit 

Hasil akhir dari proses audit internal dituangkan dalam satu bentuk laporan tertulis lewat sistem pengaturan yang baik. Laporan hasil audit internal adalah satu alat perlu untuk mengemukakan pertanggungjawaban kerja hasil pada manajemen yakni jadi media info untuk menilainya sejauh mana beberapa pekerjaan yang dibebankan bisa dikerjakan. Mengenai isi atau materi laporan audit internal menurut Boynton (2003 : 494) yakni : 
satu laporan tertulis yang di tandatangani mesti di keluarkan sesudah kontrol audit usai. Laporan intern itu dapat berbentuk tertulis atau lisan serta bisa di sampaikan dengan resmi maupun informal. 
auditor internal mesti mengulas rangkuman serta referensi pada tingkatan manajemen yang pas sebelumnya keluarkan laporan tertulis yang final. 
laporan sebaiknya objektif, terang, ringkas, konstruktif serta pas saat. 
laporan mesti menyebutkan maksud, ruangan lingkup, serta hasil audit, apabila pas, laporan itu harus juga diisi satu pernyataan pendapat auditor. 
laporan bisa meliputi referensi untuk perbaikan yang mungkin serta mengaku kemampuan dan aksi korektif yang memuaskan. 
pandangan auditee mengenai rangkuman serta referensi audit bisa diikutkan dalam laporan audit. 
direktur auditing internal atau designee mesti mereview serta menyepakati laporan audit final sebelumnya diterbitkan dan mesti mengambil keputusan pada siapa laporan itu juga akan diberikan. 


Laporan dari sisi audit internal adalah satu alat komunikasi yang di dalamnya ada maksud yang diawali dari penugasan, luas kontrol, batasan yang di buat dan anjuran atau referensi pada pimpinan perusahaan. Maksud dari laporan audit yaitu seperti berikut : 
laporan auditor yaitu adalah rangkuman dari hasil pemeriksaan 
menghidangkan temuan-temuan dari hasil kontrol yang sudah dikerjakan 
jadi basic untuk lalu di ambil aksi oleh manajemen pada penyimpangan yang berlangsung. 


Untuk menjangkau maksud itu jadi laporan yang di sampaikan sebaiknya mempunyai unsur-unsur di bawah ini : 
Objektif 
Laporan yang disusun mesti mengungkap kenyataan dengan cermat berdasar pada data yang bisa ditest kebenarannya. Mengemukakan dengan terang mengenai pokok kontrol yang sudah dikerjakan hingga bisa dipercaya kebenarannya. 
Clear (terang) 
Laporan disusun dengan memakai bhs yang pasti, tidak menyebabkan kesalahpahaman untuk pemakainya. Menjelaskan dengan terang serta komplit supaya bisa dipahami oleh pihak-pihak yang memakainya. 
Ringkas 
Susunan laporan yang baik memberikan laporan dengan ringkas proses operasional, pengendalian, serta kerja hasil. Laporan itu mesti terlepas dari beberapa hal yg tidak relevan, tidak material seperti ide, temuan, kalimat dsb yg tidak mendukung topik pokok laporan, namun masih tetap melindungi kwalitas info yang di sampaikan lewat laporan itu hingga bisa penuhi keperluan penggunanya. 
Membuat (konstruktif) 
Laporan yang berbentuk membuat yaitu laporan yang sebisa-bisanya menuturkan referensi aksi perbaikan yang bisa dikerjakan untuk mengusahakan penambahan operasi. 
Pas waktu 
Laporan audit cuma bisa berguna dengan maksimum apabila laporan itu dihidangkan ketika diperlukan. Hingga auditor mesti dapat menghidangkan laporan yang pas saat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar